BSIP NTB SELENGGARAKAN WORKSHOP RRA DAN SOSIALISASI
#SobatTani, Dalam rangka mendukung program Integrated Corporation of Agriculture Resources Empowerment (ICARE) di Nusa Tenggara Barat (NTB), BSIP NTB selenggarakan workshop RRA dan sosialisasi yang bertujuan untuk memantapkan rancangan bangun pengembangan agribisnis integrasi jagung dan ayam kampung.
Workshop yang dihadiri oleh berbagai stakeholder terkait, Kepala BSIP NTB, Kepala Dinas Pertanian Kab. Lombok Tengah, Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Lombok Tengah, Ka UPT dan Penyuluhan Kec. Praya, Kec. Praya Tengah, dan Kec. Praya Barat, Tim RRA, Pedagang jagung pipilan di Kab. Loteng, Pengurus Koperasi Primer lokasi ICARE, Ketua kelompoktani CPCL ICARE, ketua Gapoktan Lokasi ICARE, dan Distributor/Pengecer pupuk/Kios sarana produksi.
Dalam sambutannya, Kepala BSIP NTB (Dr. Ir. Awaludin Hipi, Msi) menegaskan bahwa rancangan bisnis telah disusun bersama Bank Dunia untuk tahap finalisasi, sementara kegiatan Workshop RRA ini menjadi evaluasi bagi langkah selanjutnya. Hari ini, fokusnya adalah memperoleh umpan balik dan membangun jaringan bisnis yang kuat. Peran koperasi sangat penting dalam mengarahkan bisnis, terutama pada komoditas ayam dan jagung, selain itu diversifikasi seperti pengolahan tongkol jagung menjadi jamur dan limbah menjadi kompos juga dapat dikembangkan. Tujuan utamanya adalah mengembangkan bisnis di tingkat kecamatan dan meningkatkan jumlah bisnis setiap tahunnya. Solidaritas dan diskusi yang aktif sangat diharapkan, yang nantinya ICARE didukung oleh fasilitator lapangan dan site manajer. “Partisipasi anggota kelompok tani dalam koperasi diharapkan, memperkuat kerjasama dan kesatuan dalam usaha Bersama”
Kepala Dinas Pertanian kabupaten Lombok Tengah (Ir. M. Kamrin) kembali menegaskan bahwa dalam sambutanya ”Hajatan selanjutnya adalah merumuskan konsep dan rencana bisnis lima tahun ke depan, dengan tujuan memberikan manfaat yang nyata bagi masyarakat. Kegiatan ini akan terus dilaksanakan secara maraton untuk memastikan kegiatan ini memberikan yang terbaik bagi Kabupaten Lombok Tengah dan segera dirasakan manfaatnya. Pengembangan bisnis ekonomi koperasi dipandang sebagai peninggalan kearifan lokal yang penting karena prinsip dari dan untuk anggota. Kepala Dinas Pertanian mengajak semua anggota untuk bergabung dalam koperasi tanpa hambatan seperti persyaratan iuran wajib dan pokok yang berlebihan.
Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Lombok Tengah (Ihsan, S.Hut) juga memberikan dukungan penuh terhadap program ini. Beliau menekankan pentingnya peran koperasi dalam memajukan sektor pertanian serta komitmen mereka untuk mengawal kegiatan ini hingga hasil yang diharapkan, “ini yang paling penting bahwa MoU ini kalau sudah menyangkut kelembagaan harus di jalankan. Kita harus semangat membangun koperasi, dulu KUD 1979 sudah didirikan sampai sekarang tidak bisa diselesaikan. SDM para pengurus, manajerial harus ditingkatkan, ini yang penting, komitmen, istikomah menjalankan kegiatan ini. Agar produksi jagung kita bisa dipenuhi, produksi ayam bisa dipenuhi dan melampaui sehingga bisa dikirim ke pulau Jawa.”
Selama workshop, peserta tidak hanya melakukan diskusi tentang strategi bisnis dan teknis pertanian, tetapi juga menggali potensi kolaborasi dan sinergi antarstakeholder. Semangat untuk membangun koperasi yang kuat dan berkelanjutan sangat kental terasa dalam suasana diskusi pada acara hari ini.
Dengan berbagai masukan dan komitmen yang terjalin dalam workshop ini, diharapkan program ICARE dapat menjadi tonggak baru dalam pengembangan sektor pertanian di NTB, memberikan dampak positif yang nyata bagi masyarakat, dan menjadi contoh bagi daerah-daerah lain dalam memajukan ekonomi berbasis pertanian secara berkelanjutan.